Ketika Aku Tak Lagi Mengenal Diriku Sendiri

                Siang itu segera kurebahkan tubuhku di atas spring bed bersprai merah jambu dengan balutan motif rose di setiap sudutnya.Aku tak kuasa lagi membendung rasa lelahku ,bahkan seragam kotak-kotak khas sekolahku pun kubiarkan tetap kupakai.Aku berbaring selonongan,setengah kakiku masih menggantung di lantai sehingga hanya sebagian tubuhku saja yang bersandar.Terdengar sayup sayup potongan lagu dari frente "Bizzare Love Triangle" dari dalam tasku tepatnya bersumber dari ponselku pertanda ada pesan masuk yang semestinya segera dibaca.Tak kuhiraukan suara itu ,aku hanya ingin menarik nafas panjang panjang dan menghembuskannya perlahan berharap segala peluh bisa terbebas.


Aku mengambil kaca kecil bundar berbingkai biru yang berada tepat disamping bantalku.Dengan manja kuhadapkan kaca itu tepat di depan hidungku yang tak begitu mancung tapi dalam posisi itu aku bisa melihat bentuk wajahku yang bulat dengan jelas dibalik kaca.Mataku menyusuri setiap inci lekuk demi lekuk wajahku ,aneh ... tiba-tiba saja aku seperti tak mengenal wajah yang ada dihadapanku saat itu.Aneh dan aku tak mengerti..
Ku perhatikan lagi lebih dalam , dan lagi-lagi aku seperti tak mengenalnya.

Aku bangkit dari rebahanku dan duduk terdiam .Kala itu barulah aku sadar ternyata aku sudah bukan lagi gadis kecil yang jika pagi hari dibangunkan ibuku untuk berangkat kesekolah , jika siang hari disuapi ibuku untuk makan siang , jika sore hari di dijemput ibuku saat aku bermain agar segera mandi , jika malam hari diingatkan untuk segera beranjak tidur dan dipakaikan selimut oleh ayah.

Rasanya aku ingin menangis saja kala itu ,tanggung jawabku sudah didepan mata .segala sesuatunya harus ku pilah sendiri , ku amati sendiri dan ku selesaikan sendiri.Aku sadar akan hal itu dan aku harus segera bukan nanti bukan besok.Telapak tangan ayah dan ibuku kurasa sudah keriput tak seperti dulu lagi , apa yang bisa aku lakukan untuk mereka .Tak pantaslah jika segala sesuatunya aku masih mengekor dan tak ada usaha sendiri 
sedangkan aku sudah bukan gadis kecil lagi ,tapi gadis yang sudah beranjak dewasa .

Aku ingin menjadi sosok yang seperti ibu , aku benar benar iri ketika ibu dengan sabarnya tetap bertutur kata yang lembut padahal kala itu hatinya sedang tersakiti .Aku benar benar iri ..
Aku ingat betul suatu ketika aku hanya ingin bermalas malasan dikamar sampai sampai aku tak menghiraukan panggilan sholat dhuhur , ibuku dengan tutur kata yang lembut berkata "Sesuk nang akherat amale digowo dewe-dewe".Seketika aku tersentak mendengar ucapan itu , aku segera berwudlu dan sholat .Aku menyesal sejadi-jadinya .ibuku memang begitu ,setiap tutur katanya selalu mengandung pesan tetapi lembut .Aku ingin menjadi seperti beliau .

Ya Allah , aku sudah tak lagi seperti dulu .Berikanlah aku rasa tanggung jawab yang gigih ,lembutkanlah hatiku , dan ampunilah dosa ayah ibuku .Sampaikanlah rasa terimakasihku pada mereka yang telah merawatku sampai saat ini dan sampaikanlah maafku pada mereka karena belum bisa melakukan yang terbaik .Amin ..